- Pengertian Masyarakat
 
Dalam arti luas masyarakat adalah  keseluruhan  hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi  oleh  lingkungan, bangsa dan sebagainya. 
Masyarakat harus mempunyai   syarat-syarat berikut :
- Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
 - Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
 - Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
 
- MASYARAKAT PERKOTAAN
 
Pengertian  masyarakat kota lebih ditekankan pada  sifat kehidupannya serta  ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan  masyarakat pedesaan. Ada  beberap ciri yang menonjol pada masyarakat  kota yaitu :
- Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
 - Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
 - Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
 - Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
 - Interaksi yang terjal lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
 - Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
 - Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
 
- Perbedaan desa dan kota
 
- Jumlah dan kepadatan penduduk
 - Lingkungan hidup
 - Mata pencaharian
 - Corak kehidupan sosial
 - Stratifikasi sosial
 - Mobilitas sosial
 - Pola interaksi sosial
 - Solidaritas sosial
 - Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional
 
Kota tergantung   pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan   sperti beras, sayur mayor, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber   tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja   buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau   perbaikan jalan raya atau jembatan. Sebaliknya, kota menghasilkan   barang-barang yagn juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan   pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah,   obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Perkembangan   kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi,   kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam   komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum   dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5   unsur yang meliputi :
- Wisma
 - Karya
 - Marga
 - Suka
 - Penyempurna
 
Kota secara   internal pada hakekatnya merupakan suatu organisme, yakni kesatuan   integral dari tiga komponen meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah.   Ketiganya saling terkait, pengaruh mempengaruhi, oleh karenanya suatu   pengembangan yang tidak seimbang antara ketiganya, akan menimbulkan   kondisi kota yang tidak positif.
            Di   pihak lain kota mempunya juga peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa   jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau   daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala   regional maupun nasional. 
- Masyarakat Pedesaan
 
Yang  dimaksud dengan desa  menurut Sukardjo  Kartohadi adalah suatu kesatuan  hukum dimana bertempat tinggal suatu  masyarakat pemerintahan sendiri.  Menurut Bintaro desa merupakan  perwujudan atau kesatuan geografi,  sosial, ekonomi, politik dan  cultural yang terdapat disuatu daerah dalam  hubungannya dan pengaruhnya  secara timbal-balik dengan daerah lain..  Menurut paul H.Landis : desa  adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa  dengan ciri-ciri sebagai  berikut :
- Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
 - Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan
 - Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar.
 
Adapun  yang menjadi ciri masyarakat desa antara  lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
 - Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
 - Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
 - Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
 
Didalam masyarakat pedesaan kita   mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat   atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam   masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial  yang  sering diistilahkan dengan :
- Konflik
 - Kontraversi
 - Kompetisi
 - Kegiatan pada masyarakat pedesaan
 
Ilmu   Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
- Ilmu Pengetahuan
 
“ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan  dalam   pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “   pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dari berbagai   macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh  sumber-sumber  pengetahuan  berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi,  pengalaman,  sintesis budi,  atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai  pengetahuan yang  pasti. Menata  Iptek bagi pembangunan masa depan bangsa  adalah upaya mendayagunakan  iptek untuk menata peradaban dan  kesejahteraan bangsa di masa depan.  Perubahan-perubahan peradaban  bangsa yang kita lihat dan kita rasakan  saat ini maupun di masa depan  sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu  pengetahuan, riset dan  teknologi di dunia. Masa lalu akhirnya hanya  menjadi jejak ilmu  pengetahuan dan teknologi, masa depan menjadi harapan  dan sasaran  cita-cita meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan  kemajuan ilmu  pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, setiap  langkah-langkah kenegaraan  itu ditata dalam dan berdasarkan peraturan  pemerintah dan  undang-undang. Di dalam Undang-undang pada umumnya dimuat  visi besar  bangsa. Visi bangsa ini sangat penting, karena tanpa visi,  negara  menjadi tanpa arah.
Untuk  membuktikan  pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori  kebenaran  pengetahuan :
1.    Pengetahuan dianggap  benar apabila dalil (proposisi)  itu mempunyai hubungan dengan dalil  (proposisi) yang terdahulu
2.    Pengetahuan dianggap  benar  apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3.    Pengetahuan dianggap  benar  apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai   pengeahuan itu.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki  tiga  komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ;  ontologis,  epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah  merupakan cara  bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun  menjadi tubuh ilmu  pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa  yang dikaji oleh  pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas  menggunakan ilmu pengetahuan  atau fungsi dari ilmu pengetahuan. 
Langkah-langkah  dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu  meliputi rangkaian kegiatan dan  tindakan. Dimulai dengan pengamatan,  yaitu suatu kegiatan yang diarahkan  kepada fakta yang mendukung apa  yang dipikirkan untuk sistemasi,  kemudian menggolong-golongkan dan  membuktikan dengan cara berpikir  analitis, sistesis, induktif dan  deduktif. Yang terakhir ialah pengujian  kesimpulan dengan menghadapkan  fakta-fakta sebagai upaya mencari  berbagai hal yang merupakan  pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan  yang ilmiah dan obyektif  diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang  meliputi empat hal yaitu :
1.    Tidak ada perasaan yang   bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
2.    Selektif, artinya   mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung   oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang   ada
3.    Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak   dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk   mencapai ilmu
4.    Merasa pasti bahwa setiap  pendapat, teori maupun   aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk   dibuktikan kembali.
- Teknologi
 
            Dalam konsep  yang pragmatis dengan  kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah  dikatakan bahwa  pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai  suatu seni  (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan  proses  produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah,  modal,  tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi  tujuan  produksi. Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat  sebagai  hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang  kehidupan  manusia menjadi lingkup teknis.
Teknologi yang   berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik   digambarkan sebagaia berikut :
1.    Teknik meluputi bidang   ekonomi, 
2.    Teknik meliputi bidang organisasional seperti   administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer.
3.Teknik   meliputi bidang manusiawi. 
Alvin Tofler (1970) mengumpamakan teknologi itu sebagai mesin   yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan   ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. 
Kemiskinan
Kemiskinan   lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi   kebutuhan hidup yang pokok. Garis kemiskinan yang menentukan batas   minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa   dipengaruhi oleh tiga hal :
1.    Persepsi manusia terhadap   kebutuhan pokok yang diperlukan
2.    Posisi  manusia dalam   lingkungan sekitar
3.    Kebutuhan objectif  manusia  untuk bisa hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap  kebutuhan pokok  yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,  adat istiadat,  dansistem nilai yang dimiliki.
- Memahami kemiskinan
 
- Upaya Pengentasan Kemiskinan
 
Untuk bentuk kemiskinan   yang kedua, karena sifatnya yang permanen dan sering terjadi secara   turun temurun, maka pendekatan yang dilakukan tidaklah sama. Orang yang   telah terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang permanen akan sulit  untuk  melepaskan diri dari ikatan tersebut karena prospek hidupnya akan   relatif inferior dibandingkan lingkungan sosialnya. Efek yang saling   memperkuat dari gejala-gejala kemiskinan—pendidikan rendah, kualitas   kesehatan yang buruk, dan lingkungan sosial yang tidak ramah—akan terus   mengelilinginya, sehingga ia semakin sulit untuk menaikkan kualitas   kehidupannya.
Satu-satunya cara yang   paling efektif untuk meningkatkan taraf hidupnya ialah melalui   pendidikan. Pendidikan di sini bukan hanya sebatas mengikuti program   wajib belajar atau menjadi siswa di lembaga-lembaga pendidikan formal,   mengingat biaya pendidikan formal yang berkualitas saat ini sangat   tinggi, sehingga sulit dicapai oleh masyarakat miskin pada umumnya.   Pendidikan di sini diartikan sebagai segala upaya pemberdayaan   potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga membuatnya mampu   untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup, antara lain memenuhi   kebutuhan hidup, memperoleh rasa aman, dan berpartisipasi lebih dalam   lingkungan sosial. Upaya pemberdayaan tersebut bisa beragam, salah   satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi.
             Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang  hidup dibawah garis kemiskinan  memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Tidak memiliki   faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2.    Tidak memiliki  kemungkinan  untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri,  seperti untuk  memperoleh tanah garapan atau modal usaha
3.    Tingkat pendidikan mereka   rendah, tidak sampai taman SD
4.    Kebanyakan tinggal di  desa  sebagai pekerja bebas
5.    Banyak yang hidup di kota   berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan  menurut orang  lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsur :
1.    Kemiskinan yang  disebabkan  handicap badaniah ataupun mental seseorang
2.    Kemiskinan yang  disebabkan  oleh bencana alam
3.    Kemiskinan  buatan. Yang   relevan dalam hal ini  adalah kemiskinan buatan, buatan manusia  terhadap manusia pula yang  disebut kemiskinan structural. Itulah  kemiskinan yang timbul oleh dan  dari struktur-struktur  buatan manusia,  baik struktur ekonomi, politik,  sosial maupun cultural. 
Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya   struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur   keluarga. 
- Kesimpulan Hubungan Antara Masyarakat dengan IPTEK dan Kemiskinan
 
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan   struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal   yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani.   Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi   mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan   sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses   produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.   Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi   mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
ilmu pengetahuan   dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan   di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum   pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu   membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka   kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan   ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap   ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan   ajaran agama. 
Dalam hal kemiskinan struktural,  ternyata adalah  buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari  akibat dan  dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan  manusia  pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan,  karena  mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab   kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini   pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan   mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari   sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan   teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar