1. Kontak Fisik
         Ini berlaku untuk pria maupun wanita. Kontak fisik seperti memegang 
tangan, lengan, bahkan melingkarkan tangan pada pinggang, bisa menjadi 
tanda dia benar-benar menaruh hati pada diri Anda. Sebaliknya, bila dia 
selalu menjaga jarak atau melipat tangan di depan dada dan menghindari 
kontak mata dengan Anda selama kencan, maka ini bisa dimaknai bahwa dia 
tidak punya perhatian, mungkin juga tidak serius pada masa depan 
hubungan.
2. Tidak Ada Rencana Masa Depan
        Jika setelah berhubungan cukup lama dan si dia tak kunjung membicarakan 
kelanjutan hubungan, bisa jadi ia belum mau serius. Ia masih ingin 
menjalani hubungan secara santai dan tanpa beban.
3. Tidak Mengenalkan Kelurganya
        Mengenalkan keluarga dekat, bagi pria adalah suatu langkah awal untuk 
mendekatkan pasangannya. Jika hal ini tak kunjung dilakukannya, bisa 
jadi ia belum ingin membawa hubungan ke arah yang lebih serius.
4. Selalu Mengelak Diajak Ke Acara Keluarga
        Saat ada acara keluarga, adalah hal wajar jika kamu sebagai kekasih 
mengajaknya untuk ikut serta. Apabila ia selalu mengelak dengan berbagai
 alasan dan itu terjadi berkali-kali, ini adalah tanda kalau ia belum 
ingin mendekatkan diri dengan keluarga kamu. Artinya dia belum ingin 
berbicara serius dengan keluarga kamu.
5. Selalu Mengajak Bersenang-senang
        Hubungan memang akan terasa sangat menyenangkan. Itu karena ia akan 
selalu ada untuk mengajak bersenang-senang. Hal ini seperti pisau 
bermata dua. Ia memang akan selalu menyenangkan karena tidak pernah 
membuat kamu dalam situasi yang serius terkait pembicaraan soal 
kelanjutan hubungan. Jadi, hati-hati terjebak dalam kesenangan yang 
dibuatnya.
6. Menghindar Dari  Panggilan Telephone 
          Salah satu indikator si dia ingin serius dengan Anda ialah menghubungi 
Anda lewat telepon atau SMS setelah kencan. Terkadang, dia selalu 
mencari-cari alasan agar bisa mengontak Anda. Bila Anda berdua ada 
kecocokan, biasanya akan melakukan percakapan lewat saluran telepon yang
 seolah-olah tiada akhir. Tapi, bila ini tidak terjadi pada hubungan 
Anda -padahal Anda sudah berinisiatif untuk memulai komunikasi- mungkin 
dia bukan seorang pria yang tepat.
7. Keluarga Dan Teman-Teman
        Apakah dia bersedia memperkenalkan Anda kepada keluarga dan 
teman-temannya. Jika teman kencan Anda menghindari hal ini, maka itu 
menandakan dia tidak benar-benar serius ingin menjadikan Anda sebagai 
pendamping hidupnya.
8. Mengritik Kita Selalu
        Salah satu tanda yang paling jelas bahwa dia tidak menyayangi Anda ialah
 bila dia selalu mengkritik Anda di setiap kesempatan. Bahkan, hal-hal 
kecil, seperti cara Anda berpakaian, rias wajah, pilihan Anda tentang 
buku atau film, bisa dipermasalahkannya.
9. Komunikasi
        Pasangan yang serius biasanya ditandai dengan adanya komunikasi intens. 
Tak hanya saat merasa butuh bantuannya, tapi juga ketika waktu luang. 
Pasangan yang serius cenderung akan berkomunikasi di setiap kesempatan.
10. Ekspresi Cinta
        Ungkapan cinta melalui kata-kata atau perbuatan bukan
 hanya miliki pasangan baru. Mereka yang sudah menjalin hubungan yang 
cukup lama juga membutuhkannya. Ini penting untuk menjaga hasrat dan 
keharmonisan asmara.
Menjalani hubungan yang serius demi menggapai masa depan yang baik 
membutuhkan kerjasama antara dua pihak, kamu dan dia. Jika hanya serius 
dari kamu saja, hubungan itu akan berantakan dan akhirnya kamu putus, 
bahkan ujung-ujungnya saling benci.
Selasa, 15 November 2011
Senin, 07 November 2011
tanda-tanda anak kecanduan game online
           Komputer
 dan game adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan 
anak-anak masa kini. Bagi kebanyakan anak remaja, bermain game di 
komputer, konsol, atau perangkat genggam adalah salah satu kegiatan 
rutin yang mereka lakukan setiap hari. Sebenarnya tak masalah selama 
masih dalam batas wajar. Bagaimanapun mereka hidup dan berkembang di 
zaman serba teknologi.
             Bagaimana
 jika sudah sampai mengganggu aktivitas lain? Misal sudah tidak peduli 
dengan kehidupan di luar, nilai sekolah jeblok, tidak mau lagi 
beraktivitas di kegiatan ekskul, menarik diri dari dunia luar atau 
sering terpaku berlama-lama nge-game di depan komputer/gadget elektronik
 lainnya? Besar kemungkinan anak sudah kecanduan game.
            Kecanduan
 game memang tidak termasuk dalam klasifikasi diagnostik dan statistik 
gangguan mental atau yang biasa disebut Diagnostic and Statistical 
Manual of Mental Disorders (DSM). Meskipun demikian, banyak pakar 
kesehatan mental mengatakan bahwa bermain video game hampir sama dengan 
bermain judi dalam hal proses kecanduannya.
Ketahuilah bahwa di game multiplayer online, para pemain bisa berperilaku sangat kontras dengan kepribadian mereka sehari-hari. Di sini, seorang anak pasif bisa menjadi agresif, anak yang sulit mendapat teman tiba-tiba mampu berteman atau memimpin pasukan.Mereka bahkan bisa melampiaskan kebrutalan mereka di dunia maya tanpa konsekuensi yang nyata. Jangan heran jika ada anak yang kesulitan berteman di dunia nyata ternyata sangat mudah bergaul dan mendapatkan teman di dunia maya karena di sini mereka bisa berinteraksi tanpa harus bertatap muka.
           Menurut
 para dokter yang meneliti kecanduan video game, alasan seseorang bisa 
ketagihan bermain game adalah karena game tersebut sengaja dirancang 
agar pemainnya semakin sering bermain game.
 
1. Pemain butuh menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menciptakan sebuah karakter dan persona virtual mereka. Game tersebut memang dirancang agar mereka ‘menginvestasikan’ banyak waktu dan usaha untuk memperluas karakter dan kemampuan mereka.
 
2. Belum lagi pemain difokuskan untuk mendapatkan senjata baru atau score yang tinggi, ini akan membuat pemain enggan berhenti bermain sebelum mereka memenuhi target mereka. Tentu saja, begitu target tercapai, selalu ada target yang lebih besar berikutnya, dan berikutnya.
 
3. Game multiplayer online memang dirancang untuk interaktif agar pemain bekerja sama untuk mencapai tugas tertentu. Karena itu pemain merasa tidak dapat meninggalkan permainan sebelum memenuhi kewajiban untuk tim mereka.
 
4. Daya tarik lainnya dari game tersebut adalah aspek sosial. Di dunia game online tersebut mereka bisa menjadi siapa saja sesuai yang mereka inginkan, dan relatif mudah untuk meningkatkan karakter. Masalahnya adalah mereka kesulitan belajar bersosialisasi di dunia nyata, khususnya buat mereka yang memang kesulitan berteman.
 
5. Candu lainnya yang menarik adalah game ini bisa dijadikan sebagai pelarian dari masalah-masalah di dunia nyata. Tentu saja hal ini merupakan pengaruh negatif karena lebih banyak menghabiskan waktu bermain game ketimbang menyelesaikan masalah yang dihadapi.
 
 
         
 Berikut adalah beberapa gejala kecanduan game. Jika gejala di bawah ini
 ternyata banyak yang menimpa anak masa sekarang, maka waspadalah. 1. Pemain butuh menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menciptakan sebuah karakter dan persona virtual mereka. Game tersebut memang dirancang agar mereka ‘menginvestasikan’ banyak waktu dan usaha untuk memperluas karakter dan kemampuan mereka.
2. Belum lagi pemain difokuskan untuk mendapatkan senjata baru atau score yang tinggi, ini akan membuat pemain enggan berhenti bermain sebelum mereka memenuhi target mereka. Tentu saja, begitu target tercapai, selalu ada target yang lebih besar berikutnya, dan berikutnya.
3. Game multiplayer online memang dirancang untuk interaktif agar pemain bekerja sama untuk mencapai tugas tertentu. Karena itu pemain merasa tidak dapat meninggalkan permainan sebelum memenuhi kewajiban untuk tim mereka.
4. Daya tarik lainnya dari game tersebut adalah aspek sosial. Di dunia game online tersebut mereka bisa menjadi siapa saja sesuai yang mereka inginkan, dan relatif mudah untuk meningkatkan karakter. Masalahnya adalah mereka kesulitan belajar bersosialisasi di dunia nyata, khususnya buat mereka yang memang kesulitan berteman.
5. Candu lainnya yang menarik adalah game ini bisa dijadikan sebagai pelarian dari masalah-masalah di dunia nyata. Tentu saja hal ini merupakan pengaruh negatif karena lebih banyak menghabiskan waktu bermain game ketimbang menyelesaikan masalah yang dihadapi.
- Anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain game pada jam-jam di luar sekolah.
 - Tertidur di sekolah.
 - Sering melalaikan tugas.
 - Nilai di sekolah jeblok.
 - Berbohong soal berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk nge-game
 - Lebih memilih bermain game daripada bermain dengan teman.
 - Menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul).
 - Merasa cemas dan mudah marah jika tidak nge-game.
 
         
 Sementara gejala-gejala fisik yang bisa menimpa seseorang yang kecanduan game, antara lain:
- Carpal tunnel syndrome (gangguan di pergelangan tangan karena saraf tertekan, misalnya jari-jari tangan menjadi kaku).
 - Mengalami gangguan tidur.
 - Sakit punggung atau nyeri leher.
 - Sakit kepala.
 - Mata kering.
 - Malas makan/makan tidak teratur.
 - Mengabaikan kebersihan pribadi (misal: malas mandi).
 
Langganan:
Komentar (Atom)